
What is the difference between biodegradable and compostable trash bags?
Apa Bedanya Antara Kantong Sampah Bisa Terurai (Biodegradable) dan Bisa Terkompos (Compostable)?
Di era yang semakin meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, banyak produk yang mengklaim sebagai solusi ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah kantong sampah. Namun, begitu banyaknya jenis dan label yang digunakan, khususnya "bisa terurai" (biodegradable) dan "bisa terkompos" (compostable), membuat banyak orang bingung tentang apa sebenarnya perbedaan di antara keduanya.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara kantong sampah bisa terurai (biodegradable) dan bisa terkompos (compostable).
Biodegradable adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bahan yang dapat membusuk atau diuraikan oleh organisme hidup, seperti bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya dalam waktu tertentu. Artinya, bahan biodegradable akan terurai secara alami menjadi bahan yang lebih sederhana, tidak berbahaya, dan tidak meninggalkan jejak yang merugikan bagi lingkungan.
Di sisi lain, kompostable atau bisa terkompos mengacu pada bahan yang dapat diuraikan dalam kompos. Bahan kompostable akan mengalami proses penguraian dan pembusukan dalam kondisi kompos, menjadi humus kaya nutrisi yang berguna untuk tanaman dan pertumbuhan tanah.
Perbedaan paling mendasar antara kedua jenis kantong sampah ini terletak pada proses penguraian mereka. Kantong sampah bisa terurai (biodegradable) akan membusuk dan terurai dalam waktu yang relatif lama, bergantung pada kondisi dan lingkungan tempat mereka dibuang. Di sisi lain, kantong sampah bisa terkompos (compostable) dibuat dari bahan-bahan organik yang dirancang sedemikian rupa agar terurai dengan cepat dalam proses kompos, yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 90 hari.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua kantong sampah biodegradable dapat dikomposkan, dan tidak semua kantong sampah kompostable akan terurai dalam lingkungan alami. Ada perbedaan dalam persyaratan dan sertifikasi untuk masing-masing label ini.
Ketika memilih kantong sampah yang ramah lingkungan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Pertama, perhatikan bahan yang digunakan. Bahan kantong sampah biodegradable dapat terbuat dari plastik alami berbasis tanaman, seperti asam polilaktat (PLA), atau plastik konvensional yang telah diubah agar dapat terurai. Bahan kantong sampah kompostable biasanya terbuat dari bahan organik alami, seperti pati jagung atau gulungan gandum.
Selain itu, perhatikan juga label atau sertifikasi yang digunakan pada kantong sampah tersebut. Misalnya, di Amerika Serikat, logo "US Composting Council (USCC)" atau "Biodegradable Products Institute (BPI)" mengindikasikan bahwa kantong sampah tersebut memenuhi standar tertentu untuk bisa terkompos. Sementara di Eropa, logo "EN 13432" menunjukkan bahwa kantong sampah tersebut kompatibel dengan sistem daur ulang organik yang umum digunakan di negara-negara Eropa.
Khusus untuk kantong sampah kompostable, sangat penting untuk membuangnya di fasilitas pengolahan kompos yang ada. Jika kantong sampah kompostable dibuang ke tempat pembuangan sampah biasa, mereka tidak akan terurai dengan benar dan akan mencemari lingkungan.
Dalam menghadapi kenyataan bahwa sampah plastik masih menjadi masalah global yang serius, memilih kantong sampah yang ramah lingkungan adalah salah satu langkah penting yang dapat diambil. Meskipun perbedaan antara kantong sampah biodegradable dan kompostable terletak pada proses penguraian mereka, keduanya memberikan pilihan yang lebih berkelanjutan daripada kantong sampah plastik konvensional.
Saat Anda memilih kantong sampah yang tepat, pertimbangkanlah faktor lingkungan dan bagaimana limbah tersebut akan dikelola setelah dibuang. Dengan memilih kantong sampah yang sesuai dan membuangnya dengan benar, Anda dapat berkontribusi pada langkah-langkah keberlanjutan yang lebih baik dan membantu menjaga lingkungan hidup kita agar tetap bersih dan sehat.