Mengapa Kita Tidak Menggunakan Plastik yang Bisa Terurai secara Biologis?

Dalam beberapa tahun terakhir, masalah sampah plastik telah menjadi sorotan utama di seluruh dunia. Plastik menghasilkan dampak negatif yang signifikan bagi lingkungan kita, terutama ketika tidak diolah dengan baik. Oleh karena itu, banyak orang mencari solusi yang ramah lingkungan untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusi yang populer adalah penggunaan plastik yang dapat terurai secara biologis atau biodegradable plastic. Namun, mengapa kita tidak menggunakan plastik ini secara luas?

Plastik terbuat dari bahan kimia yang tidak dapat terurai dengan mudah oleh organisme alami atau proses alami. Sebagai hasilnya, plastik konvensional tidak hanya menghabiskan waktu yang lama untuk terurai, tetapi juga menyebabkan kerusakan lingkungan jangka panjang. Oleh karena itu, penggunaan plastik yang bisa terurai secara biologis merupakan alternatif yang menarik. Tetapi masih ada beberapa alasan mengapa plastik yang terurai secara biologis belum sepenuhnya diterima dan digunakan.

Pertama, biodegradable plastic belum sepenuhnya bisa menggantikan plastik konvensional dalam segala situasi. Sifat-sifat fisik dan kimiawi yang berbeda dari plastik terurai secara biologis membatasinya dalam penggunaannya. Misalnya, beberapa plastik yang terurai secara biologis tidak tahan terhadap panas atau cairan asam, yang membuatnya tidak layak untuk beberapa aplikasi. Oleh karena itu, sampai saat ini, plastik konvensional masih lebih umum digunakan untuk tujuan yang lebih teknis atau kritis.

Kedua, biodegradable plastic juga memiliki tantangan dalam hal keberlanjutan. Produksi plastik yang bisa terurai secara biologis menggunakan sumber daya yang tidak bisa diperbarui, seperti minyak bumi. Dalam beberapa kasus, sumber daya ini bisa jauh lebih terbatas daripada yang digunakan dalam produksi plastik konvensional. Oleh karena itu, meskipun plastik terurai secara biologis dapat terurai dengan lebih cepat daripada plastik konvensional, dampak negatifnya pada lingkungan selama siklus hidupnya mungkin sama atau bahkan lebih buruk.

Selain itu, adalah penting untuk menyadari bahwa biodegradable plastic tidak selalu terurai dengan sempurna atau dalam kondisi lingkungan yang berbeda. Ada beberapa jenis biodegradable plastic yang hanya terurai dalam kondisi tertentu, seperti suhu atau kelembaban tertentu. Jika plastik ini tidak terurai dengan sempurna, dapat menghasilkan fragmen kecil yang sulit untuk diolah oleh organisme yang ada di lingkungan. Selain itu, jika plastik terurai dalam kondisi limbah yang tidak tepat, seperti di tempat pembuangan sampah yang terkendali buruk, kemungkinan besar masih akan mencemari tanah dan air.

Faktor biaya juga menjadi pertimbangan dalam penggunaan biodegradable plastic. Saat ini, biodegradable plastic cenderung lebih mahal daripada plastik konvensional. Produksi dan pengolahan bahan baku yang lebih kompleks, serta teknologi yang terlibat dalam produksi plastik terurai secara biologis, menyebabkan harga akhirnya menjadi lebih tinggi. Hal ini mempengaruhi harga produk yang menggunakan biodegradable plastic, membuatnya lebih mahal bagi konsumen atau mengurangi keuntungan bagi perusahaan.

Meskipun kita mengantisipasi penggunaan plastik yang bisa terurai secara biologis sebagai solusi untuk masalah sampah plastik, masih ada banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan. Penggunaan dan produksi plastik yang bisa terurai secara biologis harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa ini bukan solusi ajaib yang bisa langsung mengatasi semua masalah sampah plastik kita. Terlebih lagi, kita juga harus memprioritaskan pengurangan penggunaan plastik secara keseluruhan dan pendekatan lain yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Namun, meskipun demikian, upaya untuk mengembangkan plastik yang bisa terurai secara biologis patut diapresiasi. Solusi ini masih dalam tahap pengembangan dan penelitian terus-menerus dilakukan untuk mencari cara yang lebih efisien dan berkelanjutan. Penggunaan plastik yang bisa terurai secara biologis dapat membantu mengurangi dampak negatif plastik konvensional pada lingkungan dan membuka jalan bagi inovasi masa depan di sektor plastik.