
biodegradable vs compostable plastic
Bioplastik menjadi semakin populer di tengah tuntutan masyarakat akan praktik yang lebih ramah lingkungan. Dalam upaya untuk mengurangi penggunaan plastik konvensional yang sulit diuraikan oleh alam, biodegradable dan compostable plastic menjadi alternatif yang menjanjikan. Meskipun seringkali kedua istilah tersebut digunakan secara bergantian, pengetahuan tentang perbedaan antara keduanya akan membantu kita membuat pilihan yang lebih bijaksana dalam memilih plastik yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Biodegradable plastic, seperti namanya, adalah plastik yang bisa diuraikan oleh mikroorganisme di alam. Plastik jenis ini memiliki kemampuan untuk hancur secara alami melalui proses biodegradasi, atau pembusukan oleh mikroorganisme seperti bakteri atau jamur. Dalam penguraian ini, plastik dipecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil yang tidak merusak lingkungan. Namun, penting untuk dicatat bahwa biodegradable plastic tidak selalu terurai dalam waktu singkat. Beberapa jenis plastik biodegradable bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk benar-benar hancur di dalam kondisi alami tertentu.
Di sisi lain, compostable plastic merupakan jenis plastik yang disertifikasi untuk benar-benar terurai dalam kondisi pengomposan. Plastik ini diharapkan dapat terurai secara alami dalam suhu dan kelembaban tertentu yang ditemukan dalam fasilitas pengomposan komersial. Plastik tersebut tidak hanya memecah menjadi partikel-partikel kecil, tetapi juga menjadi kompos yang berguna untuk tanah. Dalam pengomposan, plastik compostable dibubuhi oleh bahan lain yang dapat memberikan nutrisi kepada mikroba pengurai. Hasil pengomposan ini dapat digunakan kembali sebagai pupuk organik yang aman dan bermanfaat, tidak seperti plastik konvensional yang merusak tanah.
Salah satu perbedaan terbesar antara biodegradable dan compostable plastic adalah dalam bagaimana dan di mana mereka terurai. Biodegradable plastic dapat terurai dalam berbagai kondisi lingkungan, termasuk di tempat pembuangan sampah, lahan dikepung, dan lautan. Namun, ada juga biodegradable plastic yang memerlukan kondisi tertentu untuk penguraian yang maksimal, seperti suhu atau kelembaban yang tepat. Sedangkan compostable plastic hanya bisa terurai dengan baik di fasilitas pengomposan yang kontrol lingkungannya terjaga dengan baik.
Karena perbedaan ini, dalam penggunaan sehari-hari, biodegradable plastic dapat lebih fleksibel dibandingkan dengan compostable plastic. Beberapa plastik ini dapat digunakan untuk pembungkus makanan atau kantong belanja sekali pakai yang dapat terurai di dalam tempat pembuangan sampah. Sementara itu, penggunaan compostable plastic umumnya lebih terbatas, dengan fokus utama pada penggantian plastik dalam sektor pertanian atau pengemasan produk organik. Jadi, jika kita berharap plastik yang digunakan dapat terurai di rumah atau fasilitas pengomposan rumah tangga, maka compostable plastic adalah pilihan yang lebih tepat.
Namun, walaupun biodegradable dan compostable plastic memiliki manfaat lingkungan yang besar, tetap ada beberapa kekhawatiran yang perlu diperhatikan. Pertama, masih ada kekurangan dalam definisi dan regulasi yang mengatur penggunaan kedua jenis plastik ini. Beberapa produk yang mengklaim biodegradable atau compostable mungkin tidak sepenuhnya mematuhi standar yang ada. Kedua, proses terurai plastik masih dapat menghasilkan polutant yang mencemari lingkungan dan bisa berdampak negatif pada organisme hidup. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi penggunaan plastik secara keseluruhan dan memilih alternatif yang lebih berkelanjutan, seperti penggunaan ulang dan daur ulang.
Dalam kesimpulannya, biodegradable dan compostable plastic memberikan alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan plastik konvensional. Namun, ada perbedaan penting antara keduanya, terutama dalam cara dan tempat terjadinya proses penguraiannya. Dalam memilih plastik yang sesuai dengan kebutuhan kita, kita harus mempertimbangkan kondisi terurai plastik, penggunaan sehari-hari, dan regulasi yang ada. Tetapi yang terpenting, pilihan plastik yang diambil haruslah sejalan dengan semangat kita untuk menjaga bumi dan lingkungan hidup kita.