
unsustainable fabrics
Tulisan ini akan membahas tentang kain-kain tidak berkelanjutan atau commonly known as "unsustainable fabrics" yang terdiri dari bahan-bahan yang merugikan lingkungan dan merupakan ancaman serius bagi keberlanjutan planet kita. Dalam era globalisasi ini, permintaan akan tekstil semakin meningkat secara eksponensial; oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari dampak yang ditimbulkan oleh bahan-bahan yang tidak berkelanjutan tersebut terhadap planet kita.
Salah satu bahan yang paling umum ditemukan dalam pakaian kita adalah polyester. Meskipun polyester menjadi pilihan yang populer di kalangan produsen pakaian karena harganya yang murah dan tahan lama, namun bahan ini dibuat dari serat sintetis berbahan dasar minyak bumi. Pembuatan polyester membutuhkan banyak energi dan bahan kimia berbahaya yang merusak lingkungan. Selain itu, serat polyester tidak dapat diurai secara alami oleh mikroorganisme di alam, sehingga menyebabkan pengotoran jangka panjang terhadap lingkungan.
Selanjutnya, serat rayon atau viscose juga termasuk dalam kategori kain tidak berkelanjutan. Meskipun serat ini berasal dari sumber alami seperti kayu, proses produksinya melibatkan sejumlah besar bahan kimia beracun, seperti karbon disulfida. Hasil dari pembuatan serat rayon juga sering kali membuang limbah kimia ke perairan, yang menyebabkan pencemaran air dan mengancam kehidupan ikan serta ekosistem air lainnya.
Selain itu, kulit hewan adalah salah satu bahan yang paling tidak berkelanjutan dalam industri fashion. Pemeliharaan dan pengolahan kulit hewan menghasilkan sejumlah besar limbah berbahaya yang terbuang ke lingkungan. Tambahan pula, penangkapan hewan liar untuk mengambil kulit mereka juga mengancam keberlanjutan spesies tersebut.
Namun, bukan berarti tidak ada alternatif yang lebih berkelanjutan. Salah satu solusi yang tengah dikembangkan adalah kain daur ulang atau sering disebut sebagai "recycled fabrics". Bahan ini terbuat dari bahan-bahan daur ulang, seperti botol plastik atau limbah tekstil. Selain dapat mengurangi limbah dan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berharga, serat daur ulang juga memiliki dampak karbon yang lebih rendah daripada serat sintetis tradisional.
Selain itu, terdapat juga bahan-bahan alami yang dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan. Contohnya adalah kapas organik yang ditanam tanpa menggunakan bahan kimia seperti pestisida dan pupuk sintetis. Bumbu-bumbuan alami seperti jarak dan rami juga dapat digunakan sebagai sumber serat alami yang berkelanjutan.
Selain dari sudut pandang material, juga perlu dipertimbangkan aspek lain dari produksi pakaian, seperti etika kerja dalam industri fashion. Industri ini sering kali melibatkan praktik kerja yang eksploitatif dan bertentangan dengan hak asasi manusia. Memilih pakaian yang diproduksi oleh merek yang berkomitmen untuk menjamin kondisi kerja yang adil sangat penting untuk mencapai keberlanjutan dalam industri fashion.
Oleh karena itu, sebagai konsumen, penting bagi kita untuk lebih sadar akan konsekuensi dari pilihan kain yang kita buat. Mengurangi konsumsi bahan sintetis yang tidak berkelanjutan, memilih produk yang terbuat dari bahan daur ulang atau alami, serta mendukung merek yang berkomitmen pada etika kerja yang adil adalah beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk membantu menciptakan industri fashion yang lebih berkelanjutan.
Dalam rangka menghindari lebih banyak kerusakan pada lingkungan kita, kita semua harus bergandengan tangan dan mengambil tindakan sekarang. Memilih untuk membeli pakaian yang diproduksi secara bertanggung jawab adalah langkah kecil yang bisa kita ambil untuk membantu menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan bagi kita dan generasi mendatang.