news

2023-10-27

How do you make biodegradable plastic from corn starch?

Plastik merupakan komponen yang sering digunakan dalam masyarakat modern. Namun, salah satu masalah yang dihadapi oleh penggunaan plastik adalah dampak lingkungan yang buruk. Plastik konvensional terbuat dari bahan baku minyak bumi, yang tidak terurai secara alami dan menghasilkan limbah yang sulit diolah. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan solusi yang lebih ramah lingkungan, seperti plastik yang terbuat dari pati jagung terurai secara alami.

Proses pembuatan plastik terurai dari pati jagung melibatkan beberapa langkah. Pertama-tama, jagung diproses menjadi pati melalui proses kondensasi dan hidrolisis. Pati jagung kemudian diambil, dicuci, dan dikeringkan untuk menghilangkan kotoran dan kelembapan. Setelah itu, pati jagung diubah menjadi granul pati yang siap digunakan dalam produksi plastik.

Granul pati kemudian dicampur dengan plastik polietilena dalam perbandingan tertentu, tergantung pada sifat plastik yang diinginkan. Polietilena adalah bahan plastik yang paling banyak digunakan dan memiliki sifat lentur. Pencampuran pati jagung dengan polietilena bertujuan untuk meningkatkan sifat terurai dari plastik tersebut. Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan mesin pencampur yang memastikan pati jagung terdistribusi secara merata di dalam polietilena.

Setelah pencampuran, campuran plastik pati jagung dan polietilena dilelehkan dalam sebuah mesin pengecoran ekstrusi. Proses pelelehan ini sangat penting untuk menciptakan struktur plastik yang homogen. Selama proses pelelehan, campuran dipanaskan hingga menjadi cair dan kemudian ditekan melalui cetakan untuk membentuk produk plastik yang diinginkan, seperti kantong belanja atau wadah makanan.

Plastik terurai yang terbuat dari pati jagung memiliki beberapa keunggulan. Yang pertama adalah kemampuan terurai secara alami. Plastik tersebut bisa terurai dalam waktu yang cukup singkat, tergantung pada kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban. Pati jagung menjadi makanan bagi mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, yang membantu dalam proses penguraian. Plastik tersebut juga dapat diurai dengan bantuan enzim yang spesifik untuk pati.

Keunggulan lainnya adalah bahwa plastik terurai dari pati jagung memiliki jejak karbon yang lebih rendah daripada plastik konvensional. Proses produksi plastik dari pati jagung menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah karena bahan baku yang digunakan adalah tanaman yang mengabsorbsi karbon dioxide selama pertumbuhannya. Dalam kontras, plastik konvensional diperoleh dari minyak bumi yang melepaskan karbon yang telah terperangkap selama jutaan tahun.

Plastik terurai dari pati jagung juga mengurangi penggunaan minyak bumi yang terbatas. Dengan beralih ke bahan baku nabati, kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi serta mengurangi kerusakan lingkungan yang lebih lanjut karena proses pengambilan dan pengolahan minyak tersebut.

Namun, ada juga beberapa tantangan dalam penggunaan plastik terurai dari pati jagung. Salah satunya adalah biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan plastik konvensional. Meskipun harga pati jagung relatif murah, masih ada biaya tambahan yang terkait dengan pemrosesan dan pengolahan bahan mentah menjadi produk plastik yang siap digunakan.

Selain itu, plastik terurai dari pati jagung juga memiliki sifat yang lebih rapuh dibandingkan dengan plastik konvensional. Plastik tersebut cenderung mudah robek dan tidak tahan terhadap panas atau paparan air dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian dan inovasi lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas dan sifat-sifat fisik plastik terurai dari pati jagung.

Dalam kesimpulan, pembuatan plastik terurai dari pati jagung melibatkan beberapa langkah, mulai dari pengolahan pati hingga proses pencampuran dan pengecoran campuran plastik. Plastik tersebut memiliki sejumlah keunggulan seperti kemampuan terurai, jejak karbon yang rendah, dan pengurangan penggunaan minyak bumi. Namun, masih ada tantangan dalam penggunaan plastik ini, terutama biaya produksi yang lebih tinggi dan sifat fisik yang rapuh. Dengan pengembangan teknologi dan inovasi yang lebih lanjut, diharapkan kita dapat menggantikan plastik konvensional dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti plastik terurai dari pati jagung.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *