news

2023-11-10

chemistry of biodegradable plastics

Kimia Plastik Bisa Terurai (Biodegradable Plastics)

Plastik adalah bahan yang paling umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari kita. Dalam beberapa dekade terakhir, penggunaan plastik telah meningkat secara signifikan, terutama dalam industri kemasan makanan dan minuman. Namun, dampak penggunaan plastik secara berlebihan terhadap lingkungan menjadi semakin jelas. Plastik yang tidak terurai dapat mencemari lautan dan tanah, mengancam kehidupan hewan serta mengganggu keseimbangan ekosistem.

Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan dan insinyur menciptakan plastik yang dapat terurai secara alami, dikenal sebagai biodegradable plastics. Biodegradable plastics adalah jenis plastik yang dapat terurai dalam waktu tertentu oleh organisme hidup, seperti bakteri dan jamur. Proses terurai ini melibatkan reaksi kimia yang menurunkan jumlah dan ukuran polimer plastik menjadi bahan yang lebih sederhana dan ramah lingkungan. Seperti namanya, biodegradable plastics membutuhkan keterlibatan kimia yang kompleks untuk mencapai sifat terurai.

Sebagai contoh, sebuah jenis biodegradable plastic yang populer adalah polihidroksialkanoat (PHA). PHA adalah jenis polimer yang diproduksi oleh beberapa bakteri melalui proses fermentasi mikroba. Polimer ini dapat terurai oleh enzim bakteri yang mengubahnya menjadi asam yang lebih simpel dan dapat diuraikan oleh organisme lain. Proses terurai ini melibatkan reaksi kimia di mana enzim bereaksi dengan ikatan polimer, memutuskannya menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Selain PHA, polimer yang sering digunakan dalam produksi biodegradable plastics adalah polilaktat (PLA). PLA adalah polimer sintetik yang dapat dibuat dari produk samping pabrikasi pati atau gula. Proses kimia utama yang terlibat dalam pembuatan PLA melibatkan reaksi polimerisasi, di mana monomer laktida bereaksi menjadi rantai panjang polilaktat. PLA memiliki kemampuan terurai karena adanya ikatan ester dalam struktur molekulnya. Ikatan ester ini dapat dipecah oleh hidrolisis dalam kondisi keasaman tertentu, sehingga menghasilkan asam laktat yang lebih sederhana.

Selain struktur kimia polimer yang mempengaruhi kemampuan terurai sebuah plastik, juga sangat penting untuk mempertimbangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi proses pembusukan. Kondisi seperti suhu, kelembapan, tingkat keasaman, dan keberadaan mikroorganisme dapat mempengaruhi kecepatan dan efisiensi proses biodegradasi plastik. Beberapa jenis biodegradable plastics mungkin membutuhkan kondisi yang lebih ekstrim, seperti panas tertinggi atau keasaman yang kuat, untuk mempercepat proses terurai.

Meskipun biodegradable plastics menawarkan solusi yang menarik untuk mengatasi masalah plastik, mereka memiliki beberapa kelemahan yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah biodegradable plastics sering memerlukan waktu yang lebih lama untuk terurai dibandingkan dengan plastik konvensional. Terlebih lagi, untuk mencapai sifat terurai yang diinginkan, biodegradable plastics sering kali membutuhkan kondisi pemrosesan yang khusus dan mahal. Ini mempengaruhi ketersediaan dan harga produk-produk berbasis biodegradable plastics di pasar.

Memahami kimia di balik biodegradable plastics memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana kita dapat mengurangi dampak lingkungan negatif dari penggunaan plastik. Penting bagi kita untuk mendukung pengembangan dan penggunaan lebih lanjut biodegradable plastics, serta meneliti lebih lanjut cara-cara untuk mempercepat proses pembusukan plastik. Dalam beberapa tahun ke depan, dengan terus menerapkan penelitian dan teknologi kimia, kita dapat diharapkan memiliki solusi yang lebih efektif dan efisien untuk mengatasi permasalahan penggunaan plastik.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *